POLMAN,SANDEQ.CO.ID,– Dinas Pendidikan dan kebudayaan ( Dikbud) Kabupaten Polman melalui Kabid sarana dan Prasarana ( Sapras) Dedi Irawan bersama Tim melakukan Mutual Check ( MC -0) pada proyek Dana Alokasi khusus (DAK) SD/SMP,( MC -0) dilakukan ini merupakan kegiatan survey kondisi awal semua item pekerjaan di lapangan secara detail selama periode pekerjaan berlangsung yang dilakukan oleh surveyor.
Titik awal di lakukan (MC 0) yaitu di desa Sambawali-wali kecamatan Luyo tepatnya di SD Karoke, dimana di sekolah ini terdapat lima item pekerjaan yang menggunakan dana DAK antara lain MCK, UKS, Laboratorium Komputer, ruang guru serta Perpustakaan dengan anggaran kurang lebih Rp 500 juta, selain di SD Karoke tim Sapras juga melakukan Mutual Check (MC- 0) di sekolah SD 38 Pangesoran, SD 26 Bulo,dan SD 65 Pullelali, serta SMP 3 Campalagian dan SMP Tubbi.
Kepala bidang Sapras Dikbud Polman Dedi Irawan mengatakan MC-0 ini adalah satu kegiatan yang dilakukan sebelum memulai pembangunan proyek di sekolah, MC 0 ini juga bertujuan untuk menyesuaikan antara gambar dan kondisi lapangan yang sebenarnya.
“Jadi kegiatan ini merupakan penyesuaian antara gambar dan fakta lapangan, Alhamdulillah di SD Karoke ini sudah sesuai dengan kondisi lapangan sehingga kementerian memberikan 5 item pekerjaan”, terang Dedi Irawan saat kunjungan di SD Karoke Kemarin Kamis 3 Agustus 2023.
Menurut Dedi semua bantuan yang di terima di sekolah itu merupakan usulan dari sekolah berdasarkan data dapodik sekolah,namun lagi lagi semua itu adalah kewenangan kementerian tapi semua yang menjadi kebutuhan sekolah sudah kita usulkan,kita berharap tahun depan sekolah ini dapat bantuan rehabilitasi ruang kelas karena sekolah ini juga membutuhkan rehab ruang kelas.ujar Dedi
Sementara itu kepala sekolah SD Karoke Abdul Razak kepsek mengaku bersyukur dan bahagia sekolah nya dapat bantuan 5 item kegiatan meskipun tidak sesuai harapan karena yang dibutuhkan adalah ruang kelas, Namun kita berharap tahun depan ada bantuan penambahan ruang kelas Baru.
apalagi jumlah siswa di sekolah ini mencapai 146 orang dengan jumlah kelas 6 ruang, sementara jumlah guru ada 8,4 orang PNS,1 P3K serta 3 honorer.
“kalau normalnya masih butuh tambahan kelas, butuh ruang kelas karena rusak dan butuh perbaikan” ujar Abdul Razak.**