Ketua GMNI Polman Kritik Kegiatan Bimtek Anggota DPRD Polman di Yogyakarta

SANDEQ.CO.ID, Polman – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia [GMNI] Polewali Mandar, Andi Baraq mengkritisi kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Polewali Mandar di Yogyakarta. Menurutnya, meskipun Bimtek dapat dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas anggota dewan, pengelolaan anggaran dalam kondisi keuangan daerah yang tengah sulit harus dilakukan secara bijak dan transparan.

“Bimtek atau kegiatan pengembangan kapasitas anggota DPRD memang penting. Namun, dengan kondisi defisit anggaran saat ini, kita perlu mempertanyakan apakah kegiatan tersebut benar-benar mendesak, atau apakah bisa ditunda atau dialihkan ke alternatif yang lebih hemat,” ujar Ketua GMNI dalam pernyataan yang disampaikan kepada media, Rabu, 19 Februari 2025.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan secara daring atau lebih baik lagi, jika memungkinkan, dilakukan di dalam daerah agar anggaran yang terbatas dapat digunakan lebih efisien.

“Apakah tidak ada opsi pelatihan daring atau kegiatan pelatihan yang lebih hemat biaya yang bisa dilakukan di dalam daerah? Ini perlu dipertimbangkan dengan matang,” tambahnya.

Ketua GMNI juga menyoroti pentingnya transparansi dari pihak DPRD terkait urgensi Bimtek ini, rincian anggaran, dan manfaat yang konkret dari kegiatan tersebut.

“Transparansi menjadi kunci agar masyarakat tidak merasa ada pemborosan. Jika DPRD tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai, kritik dari masyarakat terhadap kegiatan ini pasti akan semakin kuat,” ujarnya.

Dalam konteks keuangan daerah yang masih menghadapi defisit, kritik terhadap pemborosan anggaran semakin mencuat. Masyarakat berharap agar setiap penggunaan anggaran publik dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan transparan demi kesejahteraan bersama.

Sementara itu, pihak DPRD Polewali Mandar belum memberikan penjelasan resmi terkait keperluan mendesak dan anggaran yang dialokasikan untuk Bimtek ini. Masyarakat pun menanti penjelasan lebih lanjut agar isu ini tidak berkembang menjadi polemik yang  lebih besar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *