Kepala Perwakilan Ombudsman, Berwasiat untuk Pemuda Muhammadiyah Majene

Berita419 Dilihat

Berpemuda itu bukan dilihat dari umurnya, tapi cara pandangnya dan gerakannya yang berjiwa pemuda, siapapun yang memiliki kesamaam visi dengan Muhammadiyah untuk mengabdi maka jadikan organisasi Muhammadiyah sebagai ruang pengabdian,” tutur Lukman.

Majene – Meneguhkan eksistensi kader untuk kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah Majene, merupakan tema sentral yang diusung pada kegiatan rapat Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Majene.

PDPM yang dipusatkan di Aula B’Nusaibah Majene, turut dihadiri oleh Kepala perwakilan Ombudsman Sulbar, Lukman Umar sebagai pemateri yang mengupas tentang peranan pemuda Muhammadiyah dalam pengawasan pelayanan publik.

Sejumlah pemateri lain juga hadir diantaranya H. Rustang, kader Muhammadiyah yang kini menjabat Ketua KPU Sulbar, Farhanuddin Ketua PDPM Majene Demisioner juga menjabat sebagai anggota KPU Sulbar.

Sebagai salah seorang senior dan tokoh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Lukman Umar, memberikan pengarahan dan pencerahan kepada kader-kader Muhammadiyah di Majene.

Dalam paparannya Lukman Umar mengingatkan kepada kader pemuda Muhammadiyah bahwa gerakan Islam lewat jalur Muhammadiyah, harus menjadikan Muhammadiyah sebagai tempat aktualisasi kemampuan.

“Berpemuda itu bukan dilihat dari umurnya, tapi cara pandangnya dan gerakannya yang berjiwa pemuda, siapapun yang memiliki kesamaam visi dengan Muhammadiyah untuk mengabdi maka jadikan organisasi Muhammadiyah sebagai ruang pengabdian,” tutur Lukman

Lukman juga berpesan agar pemuda Muhammadiyah sebaiknya ikut mengambil peran dalam perbaikan dan pengawasan layanan publik sebagai bentuk ruang pengabdian, kepada Negara dan ummat.

“Layanan publik adalah bagian dari kebutuhan yang melayani hampir seluruh maslahat ummat, mulai dari kelahiran sampai kematian, maka pemuda muhammdiyah harus pro aktif dalam perbaikan kualitas layanan publik di daerahnya masing-masing,” ujarnya

Hal itu sangat sejalan dengan gerakan dakwah Islam sebagai jalan utama kita untuk meneguhkan eksistensi kader untuk kepemimpinan.

Kegiatan yang digelar selama dua hari diikuti peserta dari tujuh kecamatan, yakni Banggae, Banggae Timur, Pamboang, Sendana, Tammero’do, Malunda dan Ulumanda.

PDPM ini juga sekaligus dirangkaikan dengan pengkaderan dasar Baitul Arqam ke-III di Kabupaten Majene.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *