Polman, SANDEQ.CO.ID – Sepuluh tahun yang lalu, Pantai Mampie menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Polewali Mandar. Pantai ini dikenal dengan keindahannya, dan pengunjung datang berbondong-bondong untuk menikmati liburan. Namun, kini cerita itu seolah tinggal kenangan, karena abrasi telah mengikis daratan pantai ini secara perlahan, meninggalkan kekhawatiran bagi warga setempat.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Pantai Mampie telah mengalami tiga kali perpindahan rumah warga akibat tergerusnya daratan pantai. Tak hanya itu, abrasi bahkan sempat memutus akses jalan utama menuju Tanjung Mampie. Kondisi ini semakin memperburuk situasi bagi masyarakat yang mengandalkan pantai sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Muhammad Yusri, pengelola Rumah Penyu, menceritakan dampak besar dari abrasi yang terjadi di Mampie. Salah satu akibatnya adalah hilangnya sumur yang dulunya menjadi sumber air bersih bagi warga setempat. Keadaan ini semakin menambah kecemasan warga, terutama mereka yang rumahnya kini hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai. Padahal, sebelumnya rumah-rumah mereka terletak puluhan meter dari garis pantai.
Upaya untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, dengan memasang batu-batu besar sebagai pemecah ombak. Namun, meski sudah ada tindakan tersebut, hasilnya belum maksimal, dan abrasi terus terjadi. Masyarakat Mampie berharap ada solusi yang lebih efektif dan upaya lebih serius dari pemerintah untuk mengatasi abrasi yang semakin mengancam kawasan ini.
“Ini sudah bertahun-tahun, kami sangat mengharapkan upaya pemerintah yang secara maksimal untuk menyelesaikan masalah abrasi di Pantai Mampie,” ungkap Yusri dengan penuh harapan.
Pantai Mampie, selain menjadi tempat wisata, juga dikenal melalui Rumah Penyu yang dikelola oleh Yusri. Rumah Penyu telah dikenal luas secara nasional. maupun internasional, bahkan Yusri pernah menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup atas prestasinya dalam konservasi penyu. Selain itu, rumah penyu sering menjadi tempat kegiatan pelatihan yang melibatkan pemerintah maupun sektor swasta. Namun, sejak 2021, Rumah Penyu terpaksa dikosongkan karena kondisi bangunannya yang semakin tidak layak akibat abrasi yang semakin parah.
Harapan warga Mampie kini terfokus pada upaya pemerintah untuk menangani masalah abrasi ini dengan lebih serius, agar Pantai Mampie tidak hanya menjadi kenangan bagi generasi mendatang, tetapi juga dapat kembali menjadi destinasi wisata yang indah dan aman bagi semua.
Akankah masyarakat Mampie memiliki Harapan ataukah akan menjadi kenangan yang indah yang sulit untuk dilupakan?
Mari dukung terus upaya untuk menyelamatkan Pantai Mampie dari Abrasi Pantai. (*)
Admin