SANDEQ.CO.ID, Polman – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Dinas Kominfo Polewali Mandar (Polman) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Penanganan Blankspot dan Lemah Sinyal Internet di Hotel Alternatif Polewali, Selasa (3/6/2025). Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 peserta, meliputi perwakilan pemerintah daerah, camat, kepala desa, instansi kesehatan, pendidikan, serta unsur TNI-Polri.
Program Prioritas SDK-JSM
Kepala Dinas Kominfo Sulbar, Mustari Mula, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa penuntasan blank spot dan penguatan sinyal internet masuk dalam program prioritas Sulbar Digital Konektif-Jaringan Sulbar Maju (SDK-JSM).
“Kami berkomitmen dalam 5 tahun kepemimpinan ke depan, seluruh wilayah Sulbar, terutama fasilitas publik seperti desa/kelurahan, sekolah, dan puskesmas, harus terjangkau internet,” tegas Mustari.
Dukungan Pemkab Polman
Rakortek dibuka secara resmi oleh Kadis Kominfo Polman, DR. Aco Musaddad HM, mewakili Bupati H. Samsul Mahmud. Dalam sambutannya, Aco Musaddad menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sulbar atas perhatiannya terhadap pembangunan infrastruktur digital di Polman.
“Bupati mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulbar atas sinergi yang baik, termasuk dalam program internet desa,” ujarnya.
Aco juga menyoroti kolaborasi 100 hari kepemimpinan Bupati Samsul Mahmud dan Gubernur DR. Suhardi Duka, seperti Program Sekolah Rakyat dan Transmigrasi Terintegrasi, yang membutuhkan dukungan konektivitas internet.
“Penanganan blank spot akan memperlancar program strategis ini,” tambahnya.
Data Blankspot di Polman dan Sulbar
Dalam pemaparannya, Aco Musaddad mengungkapkan, dari 144 desa di Polman, 23% (33 desa) masih termasuk blank spot. Sementara secara nasional, 13,4% atau 12.548 desa dari total 93.971 desa belum terjangkau internet.
Ridwan Djafar, S.IP., M.Si., Kabid Pelayanan Informatika Kominfo Sulbar, menyampaikan bahwa meski terjadi refocusing anggaran, Dinas Kominfo Sulbar justru mendapat tambahan dana untuk percepatan penanganan blank spot.
“Tahun 2025, kami alokasikan 15 titik internet per kabupaten, fokus pada layanan kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan desa,” jelas Ridwan.
Berdasarkan data Ditjen Infrastruktur Digital Kemenkominfo per Mei 2025, di Sulbar terdapat 384 fasilitas publik tanpa internet, meliputi :
- 196 kantor desa
- 44 SMA
- 68 SMK
- 13 SLB
- 63 puskesmas
Khusus Polman, ada 56 titik blank spot, terdiri dari 36 kantor desa, 2 SMA, 8 SMK, 2 SLB, dan 8 puskesmas.
Dampak dan Penyebab Blankspot
Aco Musaddad memaparkan dampak blank spot, seperti ketimpangan pembangunan, terbatasnya layanan digital, dan hambatan ekonomi lokal. Penyebabnya meliputi :
- Topografi dan geografi sulit
- Keterbatasan infrastruktur dasar
- Ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Rakortek ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat penanganan blank spot melalui kolaborasi pemerintah pusat, Pemprov Sulbar, dan Pemkab Polman. Dengan sinergi ini, diharapkan akses internet merata dapat mendukung pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di Polewali Mandar. (rls)
Editor : Redaksi