Polman, SANDEQ.CO.ID -– Seorang warga rentan menjadi korban pencopetan dalam kondisi yang ironis saat mengantarkan kerabat untuk menerima bantuan sosial. Peristiwa ini mengundang perhatian dan viral di media sosial.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, melaporkan telah melakukan penjangkauan terhadap seorang Penyandang Permasalahan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bernama Asma (39 tahun).
Identitas & Kronologi
Asma adalah seorang janda dengan empat orang anak. Ia berprofesi sebagai penjual sayur pakis dengan penghasilan tidak menentu dan tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSEN) pada desil 3, dengan bantuan BLTS dalam proses.
Insiden terjadi pada Jumat, 28 November 2025 siang. Saat itu, Asma mendampingi kerabatnya ke Kantor Pos Cabang Wonomulyo untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS). Di lokasi antrean, dompetnya dicopet. Dompet tersebut berisi surat-surat penting serta uang tunai sebesar Rp. 780.000.
Uang yang hilang merupakan hasil pinjaman yang rencananya akan digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, keperluan sekolah anak-anaknya, serta memperbaiki gubuk tempat tinggalnya yang reyot. Ironisnya, Asma sendiri bukan penerima BLTS yang sedang diantrekan saat itu.
Laporan Dinsos Polman mengungkap kehidupan Asma yang serba kekurangan. Untuk menyambung hidup, ia memetik dan menjual sayur pakis dari kebun tetangga dan daerah rawa. Dalam sehari, jika beruntung, ia dapat menjual sekitar 30 ikat dengan sistem 7-8 ikat dijual Rp 10.000. Penghasilannya sangat fluktuatif dan bergantung pada kondisi alam.
Dinsos menyimpulkan bahwa Asma berada dalam kondisirentan secara sosial dan ekonomi. Kejadian ini dinilai berdampak serius pada kondisi psikologis dan kemampuan ekonominya dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
Sebagai langkah tindak lanjut, Dinsos Polman merencanakan sejumlah intervensi :
- Pemberian Bantuan Sosial Uang (BSU) untuk meringankan beban pasca-kehilangan.
- Mengoptimalkan pemenuhan hak bantuan sosial lainnya mengingat statusnya di DTSEN dan BLTS yang sedang diproses.
- Memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukan (KTP & KK) yang ikut hilang.
-
Kolaborasi Dinsos dgn gabungan relawan sosial, SJS, RELIGI, komunitas 2000 membantu donasi ibu Asma donasi.
Kepala Dinsos Polman, Andi Azwar Jasin Sauru, menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan personel dalam menjangkau seluruh warga di 167 desa/ kelurahan. Ia mengharapkan dukungan laporan dari pemerintah desa/ kelurahan dan masyarakat untuk mempercepat proses assessment oleh Pendamping Rehabilitasi Sosial (Rehsos).
“Dukungan laporan dari pemerintah desa dan pemerintah kelurahan serta laporan dari masyarakat sangat kami harapkan untuk mempermudah dan mempercepat teman-teman pendamping rehsos melakukan assessment di lapangan,” ujarnya.
Azwar juga mengucapkan terima kasih kepada media yang selalu mengawal dan memberikan informasi penting kepada Dinsos untuk penanganan warga rentan.
Tindakan ini diharapkan dapat segera memulihkan kondisi Asma dan keluarganya, serta menguatkan sistem penjangkauan bagi warga lain yang membutuhkan perlindungan sosial.(*)
Editor : Redaksi










