PMI Polewali Mandar Gelar Diklat Pembina dan PMR: Cetak Generasi Muda Cinta Lingkungan dan Siap Tanggap Bencana

Berita208 Dilihat

Anreapi, SANDEQ.CO.ID – Ketua PMI Kabupaten Polewali Mandar, Ibu Hj. Jumriah Ibrahim, secara resmi membuka Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pembina serta Palang Merah Remaja (PMR) PMI se-Kabupaten Polewali Mandar. (Sabtu, 14/9/24).

Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Anreapi, dengan dihadiri lebih dari 400 peserta yang merupakan gabungan siswa-siswi dari 62 sekolah dan madrasah, mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA se-Kabupaten Polewali Mandar.

Kegiatan Diklat ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 14 hingga 18 September 2024, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pembina dan anggota PMR dalam bidang pengurangan resiko bencana, pertolongan pertama, serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi dasar gerakan Palang Merah. Program ini melibatkan sesi-sesi pelatihan yang berfokus pada keterampilan dasar dalam pertolongan pertama, kebencanaan, dan kepedulian sosial, yang diharapkan mampu membentuk generasi muda yang sigap dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

Dalam sambutannya, Ibu Hj. Jumriah Ibrahim menyampaikan rasa bangga dan harapannya terhadap generasi muda yang terlibat dalam kegiatan ini.

“PMR bukan hanya sekedar organisasi, tetapi juga wadah pembelajaran bagi generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, gotong-royong, serta solidaritas sosial. Saya berharap, melalui pelatihan ini, adik-adik dapat menjadi agen perubahan yang mampu menebarkan semangat kemanusiaan, tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau juga mengapresiasi semangat dan antusiasme para peserta yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan dan daerah di Polewali Mandar. Menurutnya, keterlibatan para pelajar dari tingkat SD hingga SMA dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan kemanusiaan dan kesadaran akan pentingnya membantu sesama sudah mulai ditanamkan sejak usia dini.

“Saya berharap para pembina dan anggota PMR yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, kebersihan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Jangan pernah lelah untuk belajar dan membantu sesama, karena itulah esensi dari gerakan Palang Merah,” tambah Hj. Jumriah Ibrahim.

Kegiatan Diklat ini juga menjadi ajang untuk mempererat kerja sama antar sekolah di Kabupaten Polewali Mandar dalam pengembangan Manajemen PMR yang berkualitas. Selain materi terkait pertolongan pertama dan manajemen bencana, peserta juga akan dibekali dengan nilai-nilai kepemimpinan, komunikasi efektif, serta strategi membangun jejaring sosial yang kuat antar komunitas sekolah dan masyarakat.

Di akhir sambutannya, Ketua PMI Kabupaten Polewali Mandar tersebut mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin dan membawa ilmu serta pengalaman yang diperoleh untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

“Bunda yakin, dengan semangat kebersamaan dan ketulusan hati, kita dapat terus menjaga dan memperkuat peran Palang Merah di Kabupaten Polewali Mandar,” tutupnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta dan pembina yang hadir. Salah satu peserta, Pembina dari SMP Negeri 2 Wonomulyo, Hastuti menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti pelatihan ini.

“Kami merasa bangga bisa ikut serta dalam kegiatan ini, karena selain belajar keterampilan baru, kami juga dapat berkenalan dengan teman-teman dari sekolah lain dan berbagi pengalaman,” ujar Hastuti.

Dengan berakhirnya upacara pembukaan, kegiatan Diklat secara resmi dimulai, dengan rangkaian agenda yang sudah dipersiapkan oleh panitia untuk mendukung pengembangan potensi para anggota PMR dan Peningkatan kapasitas Manajemen PMR oleh Pembina di Kabupaten Polewali Mandar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *