Makassar, SANDEQ.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) melakukan kunjungan kerja ke Makassar untuk mempelajari digitalisasi pembayaran layanan publik. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Polman, H. Samsul Mahmud, diterima oleh Direktur Pemasaran dan Syariah PT Bank Sulselbar, Dirhamsyah Kadir, di kantor Bank Sulselbar Cabang Makassar pada Senin, 11 Agustus 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengadopsi sistem digital yang telah diterapkan di berbagai lokasi di Makassar, seperti di Pasar Daya, Pasar Terong, Terminal Daya, dan PDAM Kota Makassar. Digitalisasi dianggap sebagai kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan memperkuat ekonomi lokal berbasis UMKM di Polewali Mandar.
H. Samsul Mahmud didampingi oleh Pj. Sekda Ahmad Syaifuddin, Plt Asisten III I Nengah Tri Sumadana, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Andi Chandra Sigit, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Alimuddin, serta Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Polman.
Tinjau Langsung Implementasi di Lapangan
Setelah pertemuan di Bank Sulselbar, rombongan melanjutkan agenda dengan mengunjungi Bapenda Kota Makassar. Kunjungan ini fokus pada upaya peningkatan potensi pendapatan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) melalui penyesuaian perhitungan dan penetapan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang berbasis data hasil penilaian Zona Nilai Tanah (ZNT).
Kunjungan dilanjutkan ke Pasar Tradisional Niaga Daya Makassar. Menurut Kepala Bapenda Polman, Alimuddin, fokus kunjungan ini adalah penerapan pembayaran retribusi pasar secara non-tunai.
“Fokus kunjungan ini, terkait penerapan pembayaran retribusi pasar secara non-tunai. Namun aplikasi yang digunakan tetap menyediakan akses sistem tunai, namun datanya terintegrasi dalam satu aplikasi,” jelasnya.
Hal ini memungkinkan data pembayaran wajib pajak terpantau secara real-time, sehingga memudahkan dan mempercepat pengawasan.
Agenda terakhir, Bupati bersama rombongan didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Polman Husain Ismail, mengunjungi Balai Sungai Jeneberang. Kunjungan ke berbagai instansi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi nyata untuk menghadapi tantangan digitalisasi di Polewali Mandar, seperti keterbatasan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan literasi digital.
Dengan potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan kepemudaan, digitalisasi diharapkan mampu mendorong transformasi layanan, memperluas pasar, serta meningkatkan inklusi keuangan dan literasi digital masyarakat di Polewali Mandar. Sinergi lintas sektor dan penyusunan roadmap digitalisasi daerah yang terarah dan inklusif menjadi kunci untuk mewujudkan hal tersebut.(*)
Editor : Redaksi