SANDEQ.CO.ID, Polman – Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan [lAt-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda mengenai siapa yang benar-benar dianggap bangkrut di hari kiamat.
“Tahukah siapa yang bangkrut?” Mereka menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya dirham dan barang dagangan.” Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bangkrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, sedangkan ia mencaci si Fulan, mendustakan si Fulan, memakan harta si Fulan, membunuh si Fulan, dan memukul si Fulan sehingga (kesalahannya) ini diambil dari kebaikannya hingga habis sebelum diputuskan kepadanya. Lalu keburukan mereka diambil dan ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).
Hadits ini juga dijelaskan oleh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam Al-Masih Al-Muntazhar wa Nihayah Al-Alam. Gambaran dalam hadits tersebut menegaskan bahwa ibadah bukan hanya sekadar hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablu minallah), tetapi juga harus mencerminkan hubungan yang baik dengan sesama manusia (hablum minannas).
Seorang Muslim yang taat seharusnya tidak hanya memperbanyak ibadah ritual seperti shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga menjaga akhlak dan hubungan sosial. Rasulullah SAW menegaskan bahwa seseorang yang telah banyak beribadah, tetapi tetap berbuat zalim terhadap orang lain, pada akhirnya akan kehilangan semua pahala kebaikannya karena harus menebus dosa-dosanya terhadap sesama.
Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa semakin baik hubungan kita dengan Allah SWT, seharusnya semakin baik pula hubungan kita dengan sesama manusia. Oleh karena itu, di bulan Ramadhan ini, mari kita perbaiki tidak hanya ibadah kita kepada Allah, tetapi juga hubungan sosial dan akhlak kita kepada sesama agar tidak termasuk golongan orang yang bangkrut di hari kiamat. (*)
*Kadis Kominfo SP Polewali Mandar & Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Polewali Mandar
Editor : Admin