International Woman’s Day : IMM Mamuju, “Patahkan Bias”

Oleh : IMMawati Nurul Muhriza

Mamuju, SANDEQ.CO.ID – Sekretaris Bidang Hikmah Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Mamuju.

Peringatan Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day diperingati setiap tahun pada tanggal 8 maret.

International Women’s Day dimaksudkan untuk meningkatkan kesetaraan dan menghilangkan diskriminasi terhadap kaum perempuan.

Menjaga komitmen kita sebagai perempuan itu sangat diperlukan, termasuk diantaranya yaitu komitmen dalam menyikapi berbagai polemik yang terjadi pada hak-hak perempuan.

Menyinggung tentang perempuan tidak terkhusus hanya ada di kalangan perempuan saja tetapi semua elemen diharapkan terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan perempuan seperti yang telah dilakukan belakangan ini.

Maka sudah barang tentu perempuan hari ini harus lebih maju dan bersinegritas untuk membangun bangsa. Namun apa jadinya ketika perempuan sudah tidak mau lagi terlibat dan mengambil peran terutama diera globalisasi dan digital hari ini.

Melihat kondisi hari ini, kita telah diperhadapkan dengan berbagai isu yang menyinggung keperempuanan bahkan tidak sedikit yang menjadi korban atas berbagai kasus seperti pelecehan seksual, diskriminasi, pencabulan dan masih banyak lagi.

Dalam membangun kesadaran terhadap peran perempuan hari ini tentu tidak mudah terlebih dalam mengubah sikap dan budaya pikir yang masih tinggi dalam hal budaya yang sudah turun temurun.

Terkadang ada suatu kejadian yang membuat kita bias dalam berpikir, sebagai contoh kasus pada pelecehan seksual yang sering terjadi khususnya di Kabupaten Mamuju, yaitu salah satu Oknum Pondok Pesantren (Ponpes) yang melakukan pelecehan pada santrinya sendiri, pertanyaan kemudian muncul mengapa perempuan? kenapa harus perempuan?. 

Kemudian ini dijawab oleh maenset berpikir budaya kita, yang mengatakan mungkin itu terjadi karena ulah perempuannya sendiri. Berkata seakan tak ada dosa, melampiaskan kesalahan lagi lagi pada seorang perempuan.

Maenset bias berpikir seperti ini yang harus kita ubah, jangan biarkan budaya seperti ini menggrogoti mental perempuan hari ini yang tadinya mereka ingin melapor dan meminta keadilan tapi karena malu mereka menahaannya. Itu karena apa!! Karena sikap dan perkataan kita yang telah membunuh sebuah keadilan untuk ditegakkan.

Maka dari sini kita harus mampu membuat terobosan baru untuk para perempuan tangguh dengan memberikan edukasi yang mendalam dan sosialisasi yang lebih massif untuk mengubah kecederaan berpikir agar menjadi budaya baru dalam masyarakat.

Masalah perempuan, masalah anak, masalah disabilitas dan masalah pernikahan dini adalah masalah bersama kita semua. Jadilah perempuan hebat, yang bisa membekali dirinya dengan segala kemampuan yang dimiliki dimana bisa bertanggungjawab atas apa yang dilakukan dan bertanggungjawab atas apa yang diucapkan agar dunia tahu bahwa kalian ada untuk membawa perubahan yang lebih baik.

Perempuan hebat, perempuan tangguh, perempuan bisa tonji (juga bisa) untuk bertarung di berbagai rana yang ada. Gali terus potensi diri, lebih memperbaiki diri, dan taburkan sayap sayap kebaikan dimanapun kita berada.

Selamat Hari Perempuan Internasional

“Perempuam Cerdas, Memimpin dan Bergerak” Perempuan Jaya, IMM Jaya.

Billahi fii sabililhaq Fastabiqulkhaerat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *