Hasil Monev Tim Satgas Covid 19, Banyak Pasien Pulang Paksa Meskipun Positif Antigen dan PCR

Berita, Nasional, Politik893 Dilihat

Polman – Semakin meningkatnya kasus covid 19 di Polewali Mandar, tim satgas Kabupaten Polewali Mandar melakukan rapat monitoring evaluasi penangangan/ pelayanan kesehatan covid 19 di aula Bappeda beberapa waktu lalu yang dihadiri oleh Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, Asisten 2, Sukirman Saleh, Kadis Kesehatan, Andi Suaib Nawawi, plt Direktur RSUD Polewali, RSUD Wonomulyo, para kabid dan staf lingkup dinas kesehatan, seluruh kepala Puskesmas Kabupaten Polewali Mandar, Perwakilan dokter Puskesmas se_Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini disampaikan oleh dr. Andi Emy Purnama, MMR., DPDK kepada redaksi.

Hasil pertemuan tersebut telah disepakati bahwa RSUD Wonomulyo dibuka kembali untuk pelayanan covid untuk kasus gejala ringan-sedang sedangkan untuk gejala berat, atau disertai komorbid langsung ke RSUD polewali dan puskesmas tidak melakukan perawatan rawat inap untuk kasus covid namun tetap melakukan pemantauan kasus covid tanpa gejala dan gejala ringan yang melakukan isolasi mandiri.

“dari rapat beberapa waktu lalu di Aula Bappeda, Tim satgas Kabupaten Polewali Mandar kembali membuka RSUD Wonomulyo untuk pelayanan covid-19 dengan gejala ringan-sedang dan yang memiliki gejala berat, langsung di rujuk ke RSUD Polewali. Sedangkan Puskesmas, tidak melakukan rawat inap namun tetap memantau gejala Covid dan pasien Isoman.” Kata dr. Andi Emy Purnama, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Lebih lanjut, Kabid Pelayanan Dinkes Polman ini menjelaskan, permasalahan selanjutnya, saat ini ditemukan kasus dimana pasien yang positif antigen di puskesmas menolak untuk dilakukan rujukan ke RSUD dan memilih pulang paksa dari puskesmas begitupun di RSUD memilih pulang paksa apabila hasil PCR dinyatakan positif atau merasa kondisi lebih baik padahal masih membutuhkan perawatan.

“permasalahan penanganan Covid di Polman saat ini, banyak pasien yang positif antigen di Puskesmas memaksa menolak dirujuk begitu juga di RSUD Polewali yang hasil PCR nya positif mereka memilih pulang paksa. Padahal mereka memerlukan perawatan.” beber istri Aco Musaddad ini.

Terkait kasus kematian covid-19, banyak keluarga korban menolak dilakukan protokol kesehatan dalam pemulasaran jenazah sehingga terkadang terjadi bentrok antara petugas kesehatan dan keluarga pasien. Untuk itu, dr. Emy berharap agar tim satgas lebih meningkatkan keamanan dengan keteterlibatan pihak terkait dalam kondisi seperti ini.

“Untuk kasus kematian covid-19, sering terjadi bentrok antara petugas dan keluarga pasien karena menolak untuk dilakukan pemulasaran. Kami harapkan, Tim satgas lebih berhati-hati dan pihak terkait bisa terlibat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.” tutup owner Klinik dr. Emy Beauty Care ini.

Laporan : am

Editor : admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *