Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Sulbar Gelar Coaching Klinik Pembuatan Konten Digital bagi Penyuluh Agama

Mamuju, SANDEQ.CO.ID – Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan kegiatan coaching klinik pembuatan konten digital yang inklusif dan transformatif bagi Penyuluh Agama Islam. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Selasa hingga Rabu, 22–23 Juli 2025, di Hotel Berkah Mamuju, dengan peserta dari enam kabupaten di Sulawesi Barat.

Kegiatan ini diikuti oleh 18 Penyuluh Agama Islam, dengan alokasi tiga orang per kabupaten. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Adnan Nota Turut hadir dalam pembukaan penandatanganan MoU tentang Pencegahan Peredaran Narkoba dan Terorisme serta pemaparan makalah dari peserta PAI Award yang lolos ke tingkat nasional. Selain itu, hadir pula Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam, H. Hairul, Kepala BNN Sulbar, Ketua Tim Penerangan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulbar, H.M. Sahkan, S.Ag yang juga ketua Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme [FKPT] Sulawesi Barat dan Ketua Tim Bina KUA Kanwil Kemenag Sulbar.

Penyuluh Agama Harus Adaptif dengan Digital

Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar, H. Haerul, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 1172, yang mendorong Penyuluh Agama Islam tidak hanya aktif secara luring (tatap muka) tetapi juga secara daring.

“Penyuluh Agama Islam harus beradaptasi dengan zaman. Media sosial kini mendominasi kehidupan masyarakat, sehingga penyuluh harus hadir memberikan warna yang berbeda melalui konten-konten positif,” tegas Haerul dalam arahannya.

Ia menambahkan, coaching klinik ini bertujuan membekali para penyuluh dengan keterampilan membuat konten digital untuk bimbingan dan penyuluhan di platform media sosial.

Sementara itu, Dr. Adnan Nota mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini sebagai langkah strategis meningkatkan kompetensi penyuluh di era digital. Ia juga memberikan masukan khusus bagi tiga peserta PAI Award yang akan berlomba di tingkat nasional.

“Kearifan lokal dan moderasi beragama harus menjadi fokus dalam konten-konten yang dibuat, baik video maupun presentasi. Ini akan memperkaya nilai dan relevansi materi yang disampaikan,” ujar Adnan.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten di bidang media, antara lain HM. Sahlan [Katim Penais/ Konten Kreator] Adi Arwan Alimin (Direktur Mandarnesia) dan Syafaruddin (Host TVRI Sulbar), yang berbagi teknik produksi konten menarik serta strategi distribusi konten di platform digital.

Diharapkan, setelah pelatihan ini, para Penyuluh Agama Islam dapat lebih kreatif dan efektif dalam menyebarkan pesan keagamaan yang moderat dan inklusif melalui media sosial.[amr]

Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *