Festival Sayyang Pa’tuddu di Polman menuju warisan budaya dunia

Uncategorized510 Dilihat

POLMAN,SANDEQ.CO.ID,– Dalam Rangka menuju penilaian Warisan budaya dunia, Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Polman melalui bidang Kebudayaan akan menggelar Festival sayyang Pa’tuddu atau festival kuda menari yang rencananya akan melibatkan sekira 200 kuda menari yang diiringi dengan Rebana kolosal asal tanah Mandar dan dua orang penunggangnya.

Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan ( Dikbud) Polman, Andi Masri Masdar menyampaikan Festival ini digelar bertujuan agar sayyang pa’tuddu di Mandar ini atau festival Kuda menari dapat diakui pemerintah dan dunia,untuk itu salah satunya atraksi Kuda menari ini di perlihatkan sehingga betul betul akan di kemas sedemikian rupa sebagai mana aslinya yang dilihat oleh dirjen dan Komite nasional Indonesia untuk UNESCO ( KNIU) yang hadir pada acara itu.

“Festival Kuda menari atau sayyang pa’tuddu ini nantinya akan dihadiri oleh Dirjen kebudayaan dan Komite nasional Indonesia untuk UNESCO sehingga pada pertunjukan nanti nya atraksi Kuda menari diperlihatkan oleh dirjen dan dinilai oleh UNESCO bahwa seperti inilah Kuda menari yang diiringi oleh musik rebana tradisional sehingga mereka menilai bahwa budaya sayyang pa’tuddu ini bisa menjadi warisan budaya dunia,”ungkap Andi Masri Masdar yang ditemui di kantornya Rabu 18 Mei 2022

Kata dia,festival sayyang pa’tuddu ini rencananya akan digelar secara terbuka di lapangan stadion S Mengga pada 23 Mei 2022 pada pukul 13.00 Wita dan dilanjutkan besok nya FGD diskusi tentang kebudayaan tanah Mandar

Ia berharap segenap lapisan masyarakat Polewali Mandar pada umumnya Sulawesi barat dan lining sektor kebudayaan agar mensupport dan mendukung festival sayyang pa’tuddu agar kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan aman sehingga tim dari UNESCO dapat menilai dan menjadikan Sayyang Pa’tuddu ini sebagai warisan budaya dunia.harapnya

Ia menambahkan informasi saat ini jumlah peserta Kuda menari atau sayyang pa’tuddu sudah mencapai 190 kuda dan kita targetkan 200 kuda menari beserta iringan Rebana kolosal sehingga pada pertunjukan nantinya betul betul terlihat asli tradisional tanpa ada aksesoris alat musik lainnya, tandasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *