Mamuju, SANDEQ.CO.ID – Baru-baru ini beredar foto dan video yang menunjukkan aksi kunjungan sekaligus dukungan yang dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bersama jajarannya terhadap salah satu partai politik. Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Mamuju mengecam apa yang dilakukan oleh Ketum DPP IMM bersama jajarannya.
Selain Ketum DPP IMM juga terlihat Eks Ketum DPP Abdul Musawir Yahya ikut dalam aksi tersebut dimana juga terlihat dalam beberapa foto terlihat AMY masuk ke Partai tersebut. Oleh karena itu, PC IMM Mamuju menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh DPP itu tidak wajar dan berlebihan, bahkan mencederai nama baik organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan yang dimana seharusnya dapat bersikap independen dalam menyikapi permasalahan politik kebangsaan. Ucap Randy selaku Sekretaris Umum PC IMM Mamuju saat dikonfirmasi, Sabtu (15/6/24).
Randy menjelaskan bahwa, sebagaimana yang telah diatur dan ditegaskan dalam AD/ART bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan kemahasiswaan. Meskipun didalam perjalanannya IMM juga mengilhami gerakan-gerakan politik kebangsaan sebagaimana yang telah di deklarasikan di Tanwir ke XXXI Banjarmasin, namun perlu dipertegas bahwa gerakan politik kebangsaan yang dimaksud bersifat independen untuk perbaikan bangsa dan negara.
Maka dari itu jelas bahwa tindakan yang telah ditunjukkan oleh Ketua Umum DPP IMM bersama jajarannya sangat tidak etis dan memalukan, oleh karena itu kami dari PC IMM Mamuju meminta kepada DPD IMM Sulbar untuk melakukan penyuratan kepada BPH DPP IMM agar segera melakukan efaluasi dan pemecatan ketua DPP IMM saat ini bersama jajarannya yang telah berafiliasi dengan partai politik.
Kami juga meminta kepada DPD IMM Sulbar untuk mengajak seluruh DPD se Indonesia agar mengambil langkah dan sikap yang sama sebab tindakan yang telah dilakukan oleh Ketua Umum DPP tidak mencerminkan lagi apa yang menjadi gerakan IMM melainkan menjadikan IMM sebagai mobilisasi massa dalam mencapai tujuan politik pribadi dan kepentingan sendiri.(*)