Prospek Perdagangan Indonesia di Australia Semakin Baik

Berita, Nasional517 Dilihat

Internasional – Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Wollongong bekerja sama dengan LPDP Wollongong dan KBRI Canberra mengadakan kegiatan seminar internasional dengan tema “The multifaceted aspects and impacts of Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)”, Kamis, 3 Desember 2020 di kampus Universitas Wollongong. Acara dirangkaikan dengan mini expo menampilkan produk-produk Indonesia yang siap disebar di pasaran Australia.

Dalam sambutannya, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Australia, Mohammad Syarif Alatas mengapresiasi antusiasme diaspora Indonesia di Wollongong, New South Wales, dalam mendukung kesuksesan program IA-CEPA. Sementara itu, Agung Wicaksono, Atase Perdagangan RI diantaranya memaparkan peluang yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha dan tenaga kerja Indonesia untuk dapat merambah pasaran Australia.

Terhadap materi Agung, enam orang mahasiswa Indonesia yang merupakan kandidat PhD dari the University of Wollongong didapuk menjadi penanggap utama : Indra Alverdian, Saeful Akhmad Tauladani, Fahrizal Lukman Budiono, I Gusti Ngurah Edi Putra, Sukahar Eka Adi Saputra, dan Nurhira Abdul Kadir.

Dalam memanfaatkan peluang IA-CEPA, Saeful menekankan pentingnya pemerintah memfasilitasi agar kualifikasi pelaut Indonesia memeroleh pengakuan untuk bekerja di Australia. Sementara itu, Indra mengingatkan agar aspek keamanan maritim tetap terjaga dalam hubungan kerja sama Indonesia Australia. Untuk itu, Fahrizal menyambung, ketangguhan infrastruktur dan SDM bidang komunikasi dan informasi menjadi sangat penting.

Penanggap lainnya, Sukahar mengajak melihat peluang IA-CEPA dari sudut geologi dan pertambangan. Smentara Edi dan Nurhira mempersiapkan materi untuk menegaskan bahwa aspek kesehatan masyarakat, pendidikan dan profesionalisme kedokteran adalah salah satu peluang kunci dalam implementasi IA-CEPA.

Meskipun penyebaran covid-19 sudah lebih terkendali, namun acara ini diadakan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah Australia. Tampak para pelajar dan warga Indonesia sangat antusias mengikuti acara ini. Di antara hadirin adalah Fifi dan Sulianti Sunaryo dari kalangan pengusaha, Parulian Silaen dan Alain Kusmoko mewakili kalangan akademisi, Ruslan mewakili pekerja maritim.

Fasilitator utama kegiatan, Muhammad Imran Hanafi yang juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan menyapa hangat warga Indonesia di Wollongong. Di akhir acara, hadirin disuguhi kopi khas Indonesia yang disajikan langsung oleh Susan, representative satu perusahaan kopi ternama dari Indonesia. Ketua PPIA University of Wollongong, Nurhira Abdul Kadir, mengatakan bahwa seminar ini diadakan untuk membantu pemerintah dalam memperkenalkan produksi dalam negeri.

Laporan : Desak Made Lestari, Ketua Divisi Media dan Komunikasi PPIA Wollongong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *