SANDEQ.CO.ID,– Jakarta,- Penjabat (Pj) Bupati Polewali Mandar, Ilham Borahima menemui salah satu pejabat di Direktorat jenderal Perhubungan Laut, Senin, 26 Februari 2024, malam. dalam pertemuan itu PJ Bupati “menjual” potensi Polewali Mandar di sektor kelautan khususnya infrastruktur perhubungan laut.
Ilham bertemu dengan Dirjen Perhubungan Laut, Dr. Capt. Antoni Arif Pribadi di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana santai dan hangat. Tidak ada kesan formal.
Dalam pertemuan tersebut, Pj. Ilham lebih banyak memaparkan l tentang potensi Polewali Mandar utamanya di sektor kelautan dan perhubungan laut. “Polewali Mandar butuh sentuhan dan dorongan untuk mengembangkan potensi yang ada seperti di sektor agensi perhubungan laut, pengembangan pelabuhan dan lainnya,” kata Ilham Borahima dalam keterangan tertulisnya, Selasa siang 26 Februari 2024
Ia juga mengatakan, letak geografis Polewali Mandar cukup strategis. Sehingga bagi Ilham, Polman harus ditunjang infrastruktur yang memadai jika ingin melihat perubahan besar di daerah tersebut. “Jika ditunjang dengan infrastruktur pelabuhan yang representatif maka Polman bisa seperti Pare-pare dan Barru yang disinggahi kapal-kapal besar, kapal roro, kapal penumpang bahkan kontainer,” kata Ilham optimis.
Olehnya itu, ia meminta masukan dari Dirjen Perhubungan Laut tersebut untuk memperhatikan kebutuhan fisik di Polewali Mandar. Bahkan ia akan sangat terbuka jika jajaran Dirjen Perhubungan Laut berkunjung ke Polewali Mandar dalam rangka melakukan survey kelayakan.
“Jika infrastruktur pelabuhan di Polewali Mandar lebih lengkap, Polman akan lebih berkembang lagi,” ungkapnya.
Bagi Ilham, saat ini pelabuhan merupakan kebutuhan utama di Polewali Mandar. Pasalnya pelabuhan diyakini akan memiliki multiple efek kepada masyarakat Polman secara khusus dan Sulawesi Barat secara umum. Bahkan lebih dari itu daerah Sulawesi Selatan yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Barat.
Tak hanya itu, Polewali Mandar juga akan menjadi penyanggah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Apalagi saat ini, pelabuhan tanjung Silopo sudah melayani pelayaran tujuan Lahad Datu Malaysia.
“Makanya dalam waktu dekat, minimal ada program jangka pendek dan jangka panjang terkait blue print dan grand design,” pungkas Ilham berharap.(*)