POLMAN, SANDEQ.CO.ID,– Dalam mengantisipasi dan meminimalisir korban bencana gempa bumi,Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Polman menggelar simulasi gempa bumi yang di gelar di rumah sakit Hajja Andi Depu,jalan Poros Polman Mamasa, Jumat 16 September 2022.
Dalam simulasi tersebut terjadi gempa bumi pada pukul 10.45 wita dengan kekuatan Magnitudo 5,6 SR. Titik gempa berada di darat, daerah majene kedalaman 10 Km, dengan jarak 150 Km dari Kota Polewali Mandar.
Semua orang panik dan melakukan penyelamatan mandiri, petugas security pun menyalakan alarm tanda bahaya. Guncangan gempa sangat terasa di lantai 2 dan lantai 3 mengakibatkan kerusakan pada plafon, dinding dan jendela kaca ( pecah) Setelah guncangan berhenti, 2 pasien rawat Inap segera di Evakuasi dari lantai 3 ke titik kumpul yang berada di halaman Rumah sakit begitupun staf, perawat, dokter, dan keluarga pasien.
Setelah semua orang terorganisir di titik kumpul, pihak security melakukan pengecekan terhadap semua personil rumah sakit dan keluarga pasien. Setelah melakukan pengecekan, orang-orang yang tidak mengalami luka dan sehat, melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban yang terperangkap di dalam Gedung rumah sakit.
Setelah melakukan pencarian korban maka ditemukan korban luka berat 2 orang Korban luka sedang 2 orang Korban luka ringan 4 orang Luka berat di berikan pertolongan darurat dan di evakuasi ke titik kumpul Luka sedang diberikan pertolongan darurat dan di evakuasi ke titik kumpul Luka ringan di papah oleh staf lainnya ke titik kumpul,
Kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPDB Polman Andi Zainal menuturkan bahwa simulasi gempa bumi ini bertujuan untuk melatih para perawat dan orang orang yang ada dirumah sakit untuk melakukan penyelamatan mandiri agar ketika terjadi gempa dampak korban manusia bisa ditekan dan diminimalisir
“Kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi dan melatih para perawat dan pasien Rumah sakit untuk menghadapi gempa karena bencana gempa tidak dapat diprediksi namun dapat kita antisipasi dan melakukan penyelamatan mandiri agar korban dampak dari gempa itu berkurang.”jelas Andi Zainal
Sementara itu Pokja menajemen penyelamatan Rumah sakit Edi Dwi suwanto mengatakan simulasi ini kerjasama dengan pihak BPBD dan ini sangat Bagus dilaksanakan di rumah sakit apa lagi letak geografis kita termasuk daerah yang rawan gempa sehingga melalui simulasi ini perawat yang ada dirumah sakit mampu menyelematkan dirinya dan pasien ketika terjadi gempa.”ini sangat bagus dilakukan di rumah sakit apalagi rumah sakit ini banyak pasien secara otomatis pasien ini tidak sehat dan butuh pertolongan,nah! ketika terjadi gempa perawat dapat menyelamatkan dirinya terlebih lagi dapat menyelematkan pasien dan kita sangat apresiasi itu.”Ujar Edi Dwi suwanto **