Internasional – Dua rumah ini telah dibeli oleh warga Indonesia yang ada di Sydney. Rencananya akan didirikan sebuah masjid yang megah. Meski dengan perjuangan yang sangat berat, alhamdulillah, izin pendirian bangunan sudah ada. Hanya saja dananya yang belum cukup.
Kemarin saya ikut salat Jumat di masjid darurat ini. Masih berbentuk rumah, terdiri dari beberapa kamar. Khatibnya seorang warga asal Aceh yang jadi dosen di University of Newcastle. Khutbah disampaikan dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris.
Selesai salat Jumat, saya mendapat penjelasan tentang keberadaan masjid ini, sambil minum teh dan makan mie goreng dan tempe goreng. Makanan tersebut dibawa oleh masing-masing jamaah.
Dikelola oleh yayasan Ashabul Kahfi, berdiri sejak tahun 1998. Beberapa warga KKSS tergabung sebagai pengurus yayasan ini. Untuk mencukupi dana pembangunan masjid ini, panitia sebenarnya akan mengadakan penggalangan dana. Akan diadakan Tabligh Akbar bulan April 2020 yang lalu.
Rencanannya seorang ustadz terkenal dari Makassar yang juga alumni program doktor Komunikasi Universiti Kebangsaan Malaysia, Dasad Latif, akan tampil sebagai narasumber. Saya sendiri sudah diperlihatkan tiket pulang pergi Jakarta – Sydney pesawat Garuda.
Akan tetapi rencana tersebut ditunda hingga sekarang karena adanya pembatasan perjalanan dan pertemuan besar oleh pemerintah Australia sebagai dampak pandemi Covid-19. Jika wabah ini sudah aman, maka rencana ini akan diuruskan kembali.
Lokasi pembangunan masjid Indonesia ini berada di Kawasan Lakemba, tak jauh dari pusat Kota Sydney. Di kawasan ini memang mayoritasnya adalah orang-orang keturunan Arab, Asia Tenggara dan Asia Timur. Terdapat pula warga asal Afrika yang bermukim di sini.
Nuansa Arab atau Muslim sangat kental di kawasan ini. Toko-toko berjejeran sepanjang jalan, memiliki nama-nama Arab. Misalnya Al Amin, Zakat Fondation, dan lain-lain. Di kawasan ini pun sangat banyak masjid. Biasanya masing-masing komunitas negara, mengelola masjid sendiri. Bahkan terdapat masjid yang dikelola warga keturunan Somalia berada di lantai dua sebuah ruko.
Warga Indonesia yang tinggal di kawasan ini pun sangat banyak. Selain memudahkan koordinasi antar sesama, kemudahan mendapatkan makanan halal, dan akses ke berbagai tempat, sangat mudah. Biasanya pula pelajar-pelajar Indonesia yang kuliah di Sydney pun, mencari rumah sewa atas kamar di sekitar kawasan ini.
Jadi meskipun ini berada di Australia, namun nuansa keindonesiaan maupun keislaman, sangat terasa di sini. Termasuk pula jika Masjid Ashabul Kahfi tersebut sudah selesai dibangun. Insya Allah.
Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Melaporkan dari Sydney, 25.12.20