Kapal rumah sakit terapung ini membawa 28 tenaga medis. Terdiri dari 2 dokter bedah, 2 dokter orthopedi, 2 dokter anastesi, 4 dokter umum, 2 apoteker, 2 perawat anastesi, 4 perawat bedah, 4 perawat umum dan 4 tenaga administrasi.
Majene – Pasca gempa bumi yang menguncang Kabupaten Majene dan Mamuju Sulawesi Barat, bantuan kemanusiaan terus berdatangan di daerah ini. Salah satunya Tim rumah sakit terapung Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.

Rumah sakit terapung ini berlabuh di Pelabuhan Palipi Kabupaten Majene, Sabtu, 23 Januari 2021. Rombongan rumah sakit terapung ini terdiri dari 28 tenaga medis yang siap melakukan misi kemanusiaan.

Kepala pelabuhan Palipi Majene, Ilham Rahman mengatakan, kapal tersebut dilengkapi berbagai fasilitas peralatan Medis yang nantinya akan disiapkan untuk membantu masyarakat Korban gempa yang memerlukan layanan kesehatan termasuk tindakan operasi jika dibutuhkan.
“Kapal rumah sakit terapung ini sudah berlabuh di Pelabuhan Palipi pada hari ini sekira pukul 10.30 dan kami dari pihak pelabuhan bersama petugas Puskesmas Sendana dan aparat setempat, setelah merapat kami menfasilitasi tim rumah sakit terabung ini dan membantu dalam menjalankan misi kemanusiaan” kata Ilham Rahman.

Kapal rumah sakit terapung ini membawa 28 tenaga medis. Terdiri dari 2 dokter bedah, 2 dokter orthopedi, 2 dokter anastesi, 4 dokter umum, 2 apoteker, 2 perawat anastesi, 4 perawat bedah, 4 perawat umum dan 4 tenaga administrasi.
Tim medis yang dikirim ke lokasi bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat ini akan membantu dan berkoordinasi untuk mencukupi jumlah tenaga medis yang dibutuhkan. (tn)